Di Jawa Barat, anak-anak Timor yang diambil paksa ini tersebar di Tasikmalaya, Garut, Sukabumi dan Bandung. Mereka dibawah oleh para prajurit yang pernah bertugas di Timor Timur. Impian mereka untuk hidup sejahtera dan menikmati pendidikan pupus karena rendahnya kemampuan ekonomi prajurit yang membawa mereka. Sebagian dari mereka bahkan hidup terlantar. Mereka harus mengganti nama dan agama yang kemudian mengubah identitas diri dan budaya mereka.