Blog

Blog

Humanity Project

Sejak tahun 2013, Asia Justice and Rights (AJAR) bekerja bersama organisasi-organisasi di berbagai wilayah di Indonesia melakukan berbagai penelitian partisipatoris dengan menggunakan sebuah pendekatan yang dinamakan “unlearning impunity,” sebuah pendekatan untuk membangun kekuatan diantara korban, penyintas, dan kelompok masyarakat sipil untuk melepaskan diri dari belenggu impunitas yang telah meresap dalam setiap sendi kehidupan bangsa Indonesia. Proses yang menggunakan metode partisipatif dan sensitif trauma menjadi titik awal yang membantu memahami, melibatkan, memobilisasi dan mentransformasi para penyintas. Lebih lanjut, pendekatan ini memunculkan beberapa peluang untuk meningkatkan peran anak muda sebagai agen perubahan, memperkuat jaringan penyintas, fokus pada akses keadilan dan pelayanan dasar, dan membangun strategi untuk melibatkan publik dan pejabat lokal.

 

Melihat peluang hadirnya momentum pelaksanaan penelitian partisipatoris melalui anak muda, terutama yang dekat dengan para penyintas, sejak tahun 2018, AJAR merancang program HUMANITY. Program ini bertujuan mendukung solidaritas antar generasi dan mendorong pemenuhan hak-hak dasar bagi para penyintas. Program ini dilakukan bersama Jaringan Perempuan Indonesia Timur -JPIT (Nusa Tenggara Timur), KontraS Sulawesi (Sulawesi), LBH Bandung (Jawa Barat), IKOHI (Jakarta dan Jawa Tengah) untuk melakukan pendokumentasian terkait isu Stolen Children (anak-anak Timor-Leste yang diambil secara paksa pada masa pendudukan Indonesia), kejahatan terhadap kemanusiaan di tahun 1965-66, dan perdagangan manusia. Program HUMANITY melibatkan total 18 anak muda dan 78 penyintas dari ketiga isu di atas.

Project Initiator AJAR (Asia Justice & Rights)
Project Curator Ika Vantiani
Artists Armin Septiexan (Nusa Tenggara Timur)
Bombo (Sulawesi Selatan)
Deni Renanda Putra (Jawa Tengah)
Fat Velvet (Jawa Barat)
Toma Kako (Jabodetabek)
Tentang AJAR Organisasi