Blog

Blog

Proyek

T.B.O

Fat Velvet
(Jawa Barat)

Fat Velvet

T.B.O. (Terlepas Bayang-Bayang Opresi)

Montase Video

2020

 

Ada sebuah kondisi dalam ilmu psikologi tentang dampak bagi anak yang terpisah secara paksa dari orang tuanya baik melalui pemisahan paksa, penculikan maupun keikutsertaan sukarela dimana mereka akan mengalami krisis identitas dan cenderung melakukan ‘over adapting’ atau beradaptasi secara berlebihan dengan lingkungannya yang baru. Kami melihat hal ini terjadi pada para penyintas ‘Anak yang dicuri’ dimana mereka sendiri direnggut dari budaya asli mereka yaitu budaya Timor dalam usia sangat muda, dimana identitas budaya mereka sendiri belum terbangun utuh, namun sudah mesti beradaptasi dengan lingkungan baru dimana elemen-elemen budaya di tempat tersebut ‘ditempelkan’pada diri mereka begitu saja. Artinya kemudian mereka mesti membangun identitas budayanya dengan proses ‘cut and paste’ dari elemen- elemen budaya asli dan budaya dimana mereka sekarang berada yaitu budaya Sunda.

 

Analisa diatas diperkuat dengan cerita para penyintas yang memang masih menyimpan kepingan-kepingan memori dalam bentuk memori gambar (penglihatan) dan juga audio (pendengaran) dari Timor darimana mereka berasal. Karenanya kami memilih medium video montase selain karena kemampuannya menghasilkan narasi visual yang abstrak dan tidak terlalu naratif, sekaligus juga mampu mempresentasikan fenomena ‘cut and paste’ dari kepingan memori tersebut dalam satu karya visual. Selain itu metode montase sendiri juga memiliki kekuatan untuk memanipulasi persepsi orang yang melihat karya ini melalui emosi dan pikiran mereka. Sedangkan format karaoke kami pilih untuk memperlihatkan jalinan antara masa lalu dan masa kini si penyintas dimana salah satu dari mereka secara tidak sadar mengenang masa kecil mereka melalui penyanyi Chicha Koeswoyo yang lagunya digunakan dalam karya ini. Juga menjembatani interaksi dengan orang yang melihat karya sebagai upaya untuk mengakomodasi kebutuhan pameran yang dilakukan secara daring.